Cerpen: Ayam Berbulu Domba
Saya telah menetas lebih dari dua belas tahun lalu, serta saya telah berpindah-pindah kandang, beberapa hal yang mengakibatkan ku beralih entahlah sebab pemilik jual ku atau sebab saya begitu jauh bermain sampai membuat ku tersesat ke kandang lainnya, saya telah merasai beberapa jenis rupa, tipe serta ketentuan kandang, sekarang ini saya bersama-sama kalian, di kandang yang lain, manusia itu jual ku.
Perhatikan Stamina Agar Ayam Kuat Berlaga |
Saya sekarang bersama-sama kalian beberapa ayam berbulu domba, kalian ialah tipe ayam yang lain menurut ku, sebab saya telah berpindah-pindah kandang atau sebab saya yang tidak pahami tipe kalian, kalian unik, bentuk kalian seperti ayam negeri tetapi kalian berpenampilan, bertingkah seperti domba serta suara kalian itu berupaya untuk seperti domba, itu penyebabnya saya panggil kalian ayam berbulu domba.
Kalian bergabung saat mengais-ngais tanah untuk cari cacing, kalian bercengkrama berunding mengenai ayam-ayam lain, kalian mempunyai induk tetapi seperti kehilangan, serta tipe gabah serta jerami kalian juga tidak sama, makin lama saya bersama-sama kalian makin meningkatkan khasah wacana ku mengenai tipe kalian, ketentuan di kandang kalian juga unik, tidak seperti kandang-kandang ku awalnya, betul apakah yang ayam jantan itu sebutkan kepadaku, beda kandangnya beda ayamnya.
Saya juga tidak paham, saya ini tipe ayam apa, paling akhir saya ini ayam rimba dengan semua kelihaian serta ketrampilan ku berkokok keras ditengah-tengah padang ilalang, tetapi kelihatannya saya sekarang ini saya menjadi ayam kate, sebenarnya saya ingin seperti kalian yang bisa mengubah bulu-bulu kalian jadi lebat seperti benang wol yang tutupi bulu ayam kalian, saya ingin mengais tanah bersama-sama kalian serta saya juga ingin bercengkrama bersama-sama kalian mengulas mengenai beberapa hal, tetapi saya tidak bisa pahami politik kalian, saya tidak pahami bahasa domba kalian serta saya tidak pahami sudut pandang kalian.
Satu hal yang saya kuatirkan, saat saya sukses mempunyai bulu domba serta bicara dalam bahasa domba itu tetapi rupanya manusia itu pilih ku menjadi santap malamnya atau saya dipasarkannya, akan memilukan serta tersisa masa lalu yang tidak bisa terulang lagi, saya jemu merasai hal tersebut wahai kawan ku ayam.
kenalilah kawan, saya ingin seperti kalian, tetapi saya masih menanti waktu.
"Kuukuuruyuuuuuuuuuuuuuuuuuuukkkkkk"
-TAMAT-